Friday, April 19, 2013

Myths Facts About Introverts

Friday, April 19, 2013
sesuatu yang bakal aku paste berikut ini aku copy dari notes orang yang dishare orang lain. kebetulan ada di home facebook. pertamanya agak males juga karena huruf semua (tahu kan ya hurufnya kecil kecil gitu). tapi karena aku sedang dalam usaha untuk rajin membaca, aku paksa baca. mungkin bagi banyak orang ini nggak penting. tapi aku memang suka fact fact yang seperti ini hehehehe.


Myths Facts About Introverts :
Myth #1 – Introverts don’t like to talk.
This is not true. Introverts just don’t talk unless they have something to say. They hate small talk. Get an introvert talking about something they are interested in, and they won’t shut up for days.

Myth #2 – Introverts are shy.
Shyness has nothing to do with being an Introvert. Introverts are not necessarily afraid of people. What they need is a reason to interact. They don’t interact for the sake of interacting. If you want to talk to an Introvert, just start talking. Don’t worry about being polite.

Myth #3 – Introverts are rude.
Introverts often don’t see a reason for beating around the bush with social pleasantries. They want everyone to just be real and honest. Unfortunately, this is not acceptable in most settings, so Introverts can feel a lot of pressure to fit in, which they find exhausting.

Myth #4 – Introverts don’t like people.
On the contrary, Introverts intensely value the few friends they have. They can count their close friends on one hand. If you are lucky enough for an introvert to consider you a friend, you probably have a loyal ally for life. Once you have earned their respect as being a person of substance, you’re in.

Myth #5 – Introverts don’t like to go out in public.
Nonsense. Introverts just don’t like to go out in public FOR AS LONG. They also like to avoid the complications that are involved in public activities. They take in data and experiences very quickly, and as a result, don’t need to be there for long to “get it.” They’re ready to go home, recharge, and process it all. In fact, recharging is absolutely crucial for Introverts.

Myth #6 – Introverts always want to be alone.
Introverts are perfectly comfortable with their own thoughts. They think a lot. They daydream. They like to have problems to work on, puzzles to solve. But they can also get incredibly lonely if they don’t have anyone to share their discoveries with. They crave an authentic and sincere connection with ONE PERSON at a time.

Myth #7 – Introverts are weird.
Introverts are often individualists. They don’t follow the crowd. They’d prefer to be valued for their novel ways of living. They think for themselves and because of that, they often challenge the norm. They don’t make most decisions based on what is popular or trendy.

Myth #8 – Introverts are aloof nerds.
Introverts are people who primarily look inward, paying close attention to their thoughts and emotions. It’s not that they are incapable of paying attention to what is going on around them, it’s just that their inner world is much more stimulating and rewarding to them.

Myth #9 – Introverts don’t know how to relax and have fun.
Introverts typically relax at home or in nature, not in busy public places. Introverts are not thrill seekers and adrenaline junkies. If there is too much talking and noise going on, they shut down. Their brains are too sensitive to the neurotransmitter called Dopamine. Introverts and Extroverts have different dominant neuro-pathways. Just look it up.


dan ini membuat aku kaget sendiri. hal-hal diatas menyadarkan aku bahwa... aku ini bisa digolongkan introvert. hampir semua yang dikatakan, benar atas diriku. ini... sedikit memusingkan kepala.

aku berusaha buat jadi seorang yang ekstrovert. karena mindsetku mengatakan bahwa ekstrovert lebih menyenangkan. membuahkan hasil juga. jumlah kenalanku meningkat.

disamping itu aku juga menyadari bahwa aku nggak bisa kayak orang - orang itu, yang dengan mudah cari bahan obrolan dengan orang yang ditahu (hanya tahu), obrolan nggak penting. sulit untuk menganggap mereka adalah teman-teman. secara default radarku  mencari plus-minus dari diri seseorang. lalu mengecap mereka. tidak bisa begitu memang. tidak bisa mengejudge orang hanya dari awalan saja; selain karena setiap orang juga punya sisi diri yang lain, setiap orang pun punya hak untuk berubah. ada sih, ada beberapa orang yang bisa aku maafkan, hanya beberapa. sesuai ya dengan myth-fact di atas. namun kejadiannya akan berbeda bila dengan orang asing, orang yang benar-benar tidak aku kenal, yang bertemu di jalan, di antrean dll.

seringkali aku lebih suka menjadi pendengar. bagiku mendengarkan terasa lebih menyenangkan. saat-saat dimana aku ingin berbicara adalah ketika topiknya sangat sangat menarik, bukan karena sedang gaul atau sedang booming, tapi yang benar-benar bisa membuat perhatianku berbelok. tapi bukan berati kalo aku nggak mau ngobrol dengan kamu, obrolanmu membosankan atau aku nggak suka berteman denganmu atau apa. biasanya aku menanggapi ucapanmu dengan berdialog pada diriku sendiri, sering aku lupa bahwa seharusnya aku mengatakannya. asyiknya berdialog dengan diri sendiri. hmm oke, mungkin aku sedang memikirkan hal lain yang cukup complicated, sedang bad mood, atau yaa memang sedang ingin berdiam dan mendengarkanmu bicara (atau juga, bisa saja aku naksir kamu jadi aku grogi hehehehe). sesuai juga ya dengan myth-fact di atas.

see? ternyata nggak mudah memahami diri sendiri. ini yang membuatku ragu untuk memastikan bahwa aku memahami orang lain. bagaimana bisa, diri sendiri yang sudah bersama-sama sejak awaaal sekalii aja belum bisa paham. :)

Sunday, April 14, 2013

draft: Apa yang bisa dibicarakan pukul setengah 12 malam?

Sunday, April 14, 2013
aku lupa pernah hampir mengepost ini, ini aku tulis pada 22 Maret yang lalu. ya, pada saat itu aku sedang dalam suasana terjaga-segan-tidur-tak-bisa. aku pun lupa kenapa aku tidak langsung mem-publish-nya saja. hehe.

kalian tahu, jadwal kuliahku yang semula berpusat di hari selasa menjadi berporos di hari jumat; yang seharusnya menjadi hari pendek. beberapa jadwal ada yang nggak match jadi harus diatur ulang dan jeng jeng jumat pendekku baru berakhir pukul 3 sore. 

itu baru kegiatan yang formal, ada hitam di atas putihnya. 

disini bukan ajang pamer, namun sekarang adalah saat dimana aku benar-benar frustasi dengan konsentrasiku di kelas saat kuliah. mengapa aku malah bisa fokus saat rapat? hm.. menghela nafas. aku join dua organisasi; keduanya memiliki jadwal kegiatan yang nggak bisa dibilang woles. 

hampir rasa menyesal dan sudah berpikir untuk melepas salah satu. tapi aku mempertimbangkan kepercayaan yang sudah diberikan kepadaku, dengan orang-orang didalamnya yang mulai aku kenal dengan baik. tentu tidak semudah itu untuk meninggalkannya, ya tidak semudah itu. 

dengan cukup bayak pikiran yang aku curahkan disana.. bisa ditebak, kuliahku menjadi sedikit terganggu. 

tugas dan pr jadi terbengkalai, susah juga untuk konsentrasi saat di kelas. ada rasa takut dengan IP-ku nanti (well, apalagi, hm?), karena hasil tanya-tanya dengan beberapa kakak angkatan semester dua ini adalah semester dimana indeks prestasi mereka turun, bahkan ada yang dengan jelas bilang anjlok. mentalku pun jadi anjlok mendengarnya, namun sebisa mungkin aku menenangkan diri bahwa aku bisa, aku pasti bisa.

aku mengakui bahwa aku belum pandai membagi waktu. banyak saat aku merasa malas dan berpikir bahwa ah-sudahlah-nanti-saja-pun-bisa. tapi kenyataannya? tidak seperti yang aku harapkan. yang semula target tugas dan pr harus dikerjakan sendiri, ada yang terpaksa meminjam milik teman untuk disalin. yakinlah bahwa sebenarnya aku sangat anti dengan itu; bila masih bisa mengerjakan sendiri I prefer do it by myself. karena aku tahu bagaimana perasaan seseorang jika tugas/pr yang sudah kamu kerjakan dengan hari-hati dan sungguh-sungguh seenaknya dipinjam dan tetiba menjadi nilai orang lain pula, sungguh menyebalkan. maafkan aku teman, sungguh.

aku akan terus berusaha mengubah hidupku yang masih malas-malasan ini menjadi tidak malas-malasan lagi.


keep moving forward --Meet the Robinson

Saturday, April 13, 2013

Menemukan Cafe Baru!

Saturday, April 13, 2013
Setelah lama merindukan Bengbengers, tadi malam aku dan kemas nyempet-nyempetin keluar ya walaupun sebentar. sebelumnya kami bingung bingung mau ke mana. usul kemas ke prawirotaman, sebuah daerah yang cukup dikenal dengan galeri seninya, juga cafe-cafenya. setelah berjalan (baca: bermotor) menyusuri jalan tirtodipuran (aku berusaha mengingat nama jalannya) kami memutuskan untuk berhenti dan singgah di sebuah cafe yang dari luar terlihat menarik. sepertinya memang begitu, karena ketika kami datang ada beberapa orang yang (menurutku) tengah menikmati dan familiar dengan cafe ini. khas cafe modern bergaya semi-tradisional, interiornya serba kayu pula terdapat minibar, bernama Lecker. Kami memesan hot chocolate.
jendela kaca Lecker cafe

kami berbincang tentang banyak hal. mulai dari teman-teman Bengbengers, cerita tentang teman di kampus, uts, kesibukan kami sekarang, dan tentu saja curhat. 
salah satu Bengbengers, namun satu-satunya yang bisa pergi bersamaku.
dia sedang mengejar impiannya untuk bisa lolos AIESEC, dan mengikuti exchange ke Rumania. tentu saja aku mendukung \o/ serius sekali persiapannya, dia bahkan meminta tips dariku untuk seleksi tahap kedua. (padahal aku baru sekali ikut seleksi yang menyerupai forum seperti itu).

senangnya bisa menyegarkan pikiran dengan mengobrol dengan seorang kawan. mengingat teman-temanku sekarang belum ada yang bisa klop sepenuhnya denganku.

well, semangat berjuang kemmy destiny! \o/


nb: more photos of Lecker are on my flickr :)

ERENA's © 2014