Monday, February 28, 2011

Deutch A1 Exam

Monday, February 28, 2011
Tadi ujian Deutch A1 lhoo, dan aku nggak bisa -_- dari awal aku emang nggak minat buat ujian, tp dipaksa-paksa ama temenku, dan saat itu aku pikir Nggak ada salahnya kan? Lagian cuma bayar 50ribu, daripada ujian sendiri habis 800ribu aaah itu waktu itu. Pendaftarannya cuma tinggal hari itu pula, yaudah aku mutusin buat ikut aja. Hari-hari selanjutnya aku samasekali males buat ikut kurs, buka buku aja ga pernah -_- jadi aku milih buat ga ikut tesnya, tapi malah dijutekin sama guruku -_- okelah, aku ikut, tapi ga niat gitu. Tesnya lumayan susah, yaiyalah aku nggak pernah belajar gini -_- Tesnya dibagi jadi 4 sesi: Hören (listening), Lesen (reading), Schreiben (writing), sama Gespräch (conversation).  Yang gespräch nih, habis deh gue, nggak ngapalin apa-apa meeen -0-" cuma bisa perkenalan doang. yaudahlah mau gimana lagi. Aku nggak mau nyalahin diriku sendiri soal nggak-bisanya-aku-dalam-ujian ini, ini kan udah pilihanku, aku harus hadapi resikonya dong. Nggak belajar ya gini. Nggak ada bayangan sih dengan sertifikat A1 (kalo lulus) buat sekolah di Jerman, mau masuk fakultas mana aja aku masih bingung -_- tapi mungkin dengan bantuan Allah aku bisa ngedapetin hal yang nggak terduga seperti kuliah di Jerman, kita nggak tahu kan apa yang akan terjadi esok lusa? :)

Sunday, February 27, 2011

Sunday, February 27, 2011
Malam ini hujan lagi. Seperti malam-malam yang lalu. Menyenangkan Membuat suasana di luar terlihat damai menentramkan. Tidak deras benar. Hanya gerimis. Itu pun jarang-jarang, tetapi cukup untuk membuat indah kerlip lampu. Aku menghela napas panjang. Tanganku pelan menyentuh kaca yang berembun. Dingin seketika menyergap ujung jari, siku, bahu, kemudian tiba di hatiku. Membekukan seluruh perasaan. Mengkristalkan semua keinginan. Malam ini, semua cerita harus usai.

Thursday, February 24, 2011

Thursday, February 24, 2011
Aku bimbang mau nulis ini atau enggak. Tapi aku putusin iya. Dan udah telat sih. Tapi gapapa.

23 Februari itu apa? 5 tahun lalu, aku ungkapin perasaanku ke cowok yang aku suka. its okay, semua baik-baik aja, benar-benar baik.

nggak tau kenapa dia mbekas banget, susah buat ngelupain dia. Beberapa bulan lalu, waktu aku ketemu dia setelah 3 tahun sama sekali nggak pernah berhubungan lagi, nggak sms, telfon, wall fb, titip salam... ada yang aneh, aku masih pengen deket dia. Aku... iya aku anggep dia temen, but its different, sayangku ke dia lebih dari temen biasa walaupun bener-bener temen.

Ini bukan masalah lagi sekarang, aku nemuin yang baru, dia juga. Dia punya kehidupannya, aku juga. Kami pernah bersama. Sekarang juga, sebagai teman.

Aku berharap dia masih inget tanggal ini, sekedar inget juga gapapa. Dia akan selalu jadi sosok yang baik bagiku.
Beberapa hari yang lalu, majalah rutin sekolahku terbit. Dibagi-bagiin gratis gitu. Aku ngga terlalu tertarik buat baca-baca saat itu juga soalnya tugas numpuk banget, selain karena desainnya kurang menarik juga sih. Aku baru sempet baca majalah itu dirumah, malem-malem pas mau tidur. Aku baca semuanya, tiap inci.

Ada tulisan, semacan cerpen, yang isinya tentang deskripsi arti sekolahku. Aku baca bener-bener. Aku tersentuh sama tutur bahasanya. Sampai-sampai aku nangis. Tentang perjuangan, pengorbanan, dan keberhasilan.

Ada sesuatu yang ngebuat aku bingung, nggak terima, marah, kecewa, dan bersyukur. Bukan karena isi tulisan tadi, tapi karena aku menyadari bahwa aku sudah menerima sekolahku sepenuhnya. Aku pernah bilang kan kalau aku nggak suka sama sekolahku ini? Hanya baca artikel tentang sekolahku tadi, dan aku ngerasa tersentuh; ini bener-bener nonjok aku. Salah satu sudut hatiku sebenarnya masih menolak, dia teriak "Tidak!!" tapi teredam oleh sisi-sisi hatiku yang lainnya. Diriku masih menolak, namun juga menerima, menerima dengan senang hati. Tapi ada bagian lain yang merasa lega, karena bisa menerima kenyataan; juga sekarang aku menganggap bahwa diriku bukan lagi penghianat disini. Asal kalian tahu, rasa nasionalisme disini sangaaat besar.

Pada dasarnya aku juga nggak ngerti kenapa aku nggak suka sama sekolahku. Padahal sekolahku termasuk sekolah favorit, semua berharap bisa jadi siswa disini, tapi aku nggak rela. Aku ingin masa depanku bagus; salah satu jalan ya masuk sekolah yang bagus juga kan? Disinilah sekolah yang bagus. Tapi aku nggak mau! Dan menyadari bahwa aku nggak akan mendapatkan yang terbaik selain disini?

Monday, February 21, 2011

The. End.

Monday, February 21, 2011
Hai, lama ya aku ngga posting. Habis aku bingung mau ngomong apa. Yang paling gampang itu kejadian sehari-hari, tapi belakangan hari-hariku biasa aja :/ Kalau mau numpahin unek-unek aku agak susah bikin kata-katanya, biasanya kekeselanku itu cuma bertahan sebentar doang hehehe dan kalau pas aku bener-bener bete, otomatis aku tu langsung cari jalan keluar dari ke-bete-anku. Bagus sih, tapi kan aku juga pengen nulis-nulis gitu hehe

Hmm apa lagi ya... Oh, aku lagi suka nih sama House Trance Music, jenis-jenis lagu diskotek gitu, tapi bukan karena aku sering ke pub lho ya, sekali aja belom pernah ._. Pitbull, DJ Riri, DJ Tiesto, mereka yang paling aku suka *padahal punyanya itu doang*.

TAROT!! Aku lagi sukaaaaaaa banget sama permainan ini, eh sebenernya bukan permainan ding ya, tapi aku sama temen-temenku sih cuma mainan aja. Yaiyalah, kan syirik namanya kalo percaya ama yang beginian. Pertamanya minjem tempat kakak kelas waktu kelasku numpang sementara di kelas mereka. Eh keterusan, sampe temenku yang punya tarot disuruh (aku ma temen-temen lainnya) ambil tarotnya di rumah, padahal rumahnya tu sekitar 2 jam gitu dari sini, tapi sekalian weekend ding dia hehe.

Sambil curhat dikit ya *cowok lagi*
Sekarang aku ngga terlalu suka lagi sama Kamera. Mungkin karena aku ngga pernah deket sama dia, mungkin juga karena aku kebanyakan curhat ke temenku tentang dia jadi kok agak gimanaa gitu, mungkin karena udah bosen (?), mungkin karena aku yang selalu mengusir bayangannya setiap dia melintas di pikiranku. Jadi, aku nggak akan suka lagi sama dia :DD Seneng banget bisa ngakuin hal ini. Asal kalian tahu aja, dia tu beban buatku, soalnya dia selaluuu aja ngebuat aku serbasalah ngapa-ngapain. Aneh ya? that's me! (?)

Oke, cukup sekian. Aku merasa berdosa kalo terus-terusan ngomong ngulon-wetan kayak gini hehehe. Guten Abend :D
ERENA's © 2014