Akhirnya aku tahu apa penyebab badmoodku dua hari ini. Awalnya aku pikir gara-gara cowok, tapi ternyata lebih serius daripada masalah labil seperti itu.
Tadi, saat timelineku dipenuhi oleh berbagai rapalan doa dan ucapan terimakasih pada Allah SWT, SNMPTN Jalur Undangan. Aku mendapatkan diriku terjebak. Sesuatu yang besar menghantamku, menyadarkanku akan sesuatu yang aku pendam sangat jauh dalam pikiranku. Yang menyangkut, kehidupan, masa depan. Menyangkut hubunganku dengan kepribadian, dan orang banyak. AKu pikir ini sudah selesai, aku pikir ini bukan masalah, aku pikir ini akan hilang secara perlahan.
Aku nggak suka dimana aku bersekolah sekarang.
Hampir setahun sudah. Aku keluar-masuk-melakukan-segala-kegiatan disini dengan hati tertutup. Sebenarnya dari SMP aku udah agak nggak sreg, padahal dulu aku nggak tau banyak tentang tempat ini, apakah feeling? Ya, mungkin, tapi aku dulu berpikir bahwa itu cuma angin lalu aja. Aku pikir tempat ini memang yang terbaik, seperti yang dikatakan orang-orang. Well, aku terpengaruh orang-orang itu? Ya, sepertinya begitu.
Dengan riuhnya berita tentang SNMPTN Undangan, aku jadi... takut. Takut karena aku belum memiliki modal apa-apa, padahal ujian hampir di depan mata.
Kenapa?
"kenapa" adalah pertanyaan yang pasti ditanyakan disini.
Jawabannya; setahun ini aku nggak bisa belajar dengan serius. Serius disini berarti sungguh-sungguh, belajarnya benar-benar dari hati. Aku nggak bisa. Hatiku tertutup. Sejak aku masuk ke tempat ini, semua jadi berbeda. Caraku merasakan jadi berbeda. Susah menjelaskannya, tapi sangat jauh berbeda dengan aku di SMP dulu. Bukan maksudku sombong, tapi aku dulu lumayan rajin. Hampir setiap hari buka buku, ulangan selalu siap, PR dijamin beres. Sekarang? Boro-boro! Belajar nggak pernah sama sekali, PR nggak pernah ngerjain, di kelas jarang merhatiin guru, bahkan MID, ujian-ujian serius yang lain, nggak pernah aku anggap serius; setahun ini aku nggak pernah punya mood yang pas buat belajar. Aku ingat, total hanya 3 hari aku belajar sangat serius, dalam setahun.
Misal: "Katanya *********? Kok nggak ikut?" aku nahan sekuat mungkin buat nggak teriak "APA?! AKU EMANG NGGAK MAU MASUK SINI!! JADI AKU MENGANGGAP DIRIKU BUKAN ITU!!!" kadang aku berbisik-menggeram pada teman yang kebetulan ada disampingku saat itu.
Begitu banyak hal yang membuat aku nggak bisa merasa lagi. Keadaan entah apa disini, senioritas, budaya, sifat mendasar... semua, aku nggak bisa menyatu dengan semua.
Aku bingung harus bicara sama siapa. Orang tua? ya aku pikir begitu, tapi entahlah aku malas membicarakan ini dengan mereka. Masa iya aku harus ke psikiater? Aku menganggap diriku ini sangat mengerti diriku, aku bisa memberi analisis terhadap diriku tentang apa saja yang menyebabkan aku manjadi begini-begitu. Yang aku butuhkan adalah saran, petunjuk, nasihat, dan tuntunan. Supaya aku bisa menjadi aku yang dulu lagi, supaya aku bisa merasa lagi.
yaampun R. sabar ya . maaf cuma bisa ngomong itu.
ReplyDeletemmm, kamu mungkin bisa mencari motivasi atau dorongan agar kamu mau belajar , seperti... perjuangan orangtua mu mungkin ? semangat R.. insyaAllah, hidupmu masih panjang, masih bisa diperbaiki, aku yakin kamu bisa, :) maaf kalau komen ini nggak guna, aku cuma ikut simpati sama post mu yang ini...semangat R !!!! #menaripompom
makasih banget astri udah semangatin aku :)
ReplyDelete